Selamat Datang di PanimbangOnline Media Informasi dan Saling Berbagi
Showing posts with label Naskah. Show all posts
Showing posts with label Naskah. Show all posts

Thursday, January 28, 2016

Contoh Surat Lamaran Kerja

Kepada, Yth
Kepala Bagian Personalia
PT. .............................
Di
Tempat


Dengan Hormat

Salam sejahtera saya ucapkan semoga bapak/ibu pimpinan perusahan dalam keadaan sehat walafiat serta selalu berada dalam lindungan tuhan yang maha esa.
selanjutnya sehubungan dengan adanya informasi lowongan kerja di perusahahan yang bapak/ibu pimpin yang saya lihat melalui media masa, maka dengan ini saya mengajukan diri untuk melamar pekerjaan dan bekerja diperusahaan yang bapak/ibu pimpin.

sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan beberapa berkas pendukung, diantaranya sebagai berikut:

1. Fotocopy Ijazah S1
2. SKCK 
3. Fotocopy KTP 
4. Daftar Riwayat Hidup
5. Pas Photo 4x6 2 Lembar
6. Faklaring

Demikian permohonan ini saya sampaikan, dan mudah mudahan perusahaan yang bapak/ibu pimpin bisa menerima saya supaya bisa bekerja diperusahaan ini, saya mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penulisan permohonan lamaran ini.

kota, tangal  bulan tahun





(Nama Pelamar Kerja)




Wednesday, January 27, 2016

Contoh Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga untuk Kelompok Usaha

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal 1
Perkumpulan ini bernama : PERKUMPULAN KELOMPOK BUDIDAYA IKAN (POKDAKAN)   “ HIKMAH ALAM ” yang selanjutnya disebut “perkumpulan” berkedudukan di Pandeglang. Wilayah kerja kelompok ini meliputi daerah petani dan nelayan pesisir pantai Desa Panimbang Jaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten----------------------------------------------
Pasal 2
“Perkumpulan“ Didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya, terhitung mulai tanggal akte pengukuhan ditandatangani-----------------------------------------------------------------------------------------
AZAS, TUJUAN DAN TUGAS
Pasal 3
“Perkumpulan” ini berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945---------------------------------
Pasal 4
Keputusan tertinggi dalam perkumpulan ini adalah keputusan Rapat Anggota dengan dilandasi oleh hasil musyawarah untuk mufakat----------------------------------------------------------------------------------
Pasal 5
Perkumpulan ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan ketrampilan sumber daya manusia pedesaan khususnya para pembudidaya ikan dan nelayan yang mampu mengelola usaha nelayan berbasis ekologi yang didukung oleh teknologi ramah lingkungan, dapat mensinergikan dan mengkomplementarisasikan berbagai kelembagaan nelayan yang ada di pedesaan sehingga memiliki skala ekonomi yang efektif dan efisien multifungsi agar mampu memberikan pelayanan kebutuhan anggotanya------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 6
Tugas pokok perkumpulan ini adalah :
1.      Membuat rencana pengembangan kelompok--------------------------------------------------------------------
2.    Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan kelompok pembudidaya ikan yang lain diwilayah kerja kelompok-------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.  Menyediakan berbagai unit layanan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang secara dinamis-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4.  Menyediakan sarana budidaya yang baik dan benar sesuai dengan aturan atau kebutuhan yang disalurkan kepada para anggota secara tepat---------------------------------------------------------------------
5.   Membimbing dan mengawasi para anggotanya agar mematuhi semua peraturan yang ada hubungannya dengan berbagai kegiatan budidaya ikan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, daerah serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perkumpulan ini--------------------------------------------------
6.  Sebagai layanan pengelolaan sarana prasarana menjadi tanggung jawab bersama dan mampu mengatasi konflik pemamfaatan usaha budidaya ikan tersebut-------------------------------------------------------------
7.  Sebagai wadah belajar mengajar bagi anggotanya dengan metode sekolah lapangan guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta tumbuh kembangnya kemandirian dalam berusaha, pendapatnnya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera-----------------------------------------------
8.      Memberikan mata pencaharian kepada anggota dan masyarakat sekitar------------------------------------

KEANGGOTAAN
Pasal 7
1.  Keanggotaan perkumpulan ini adalah semua pembudidaya ikan  dan atau badan perorangan yang mendapat mamfaat dari hasil ikan pada wilayah kerja perkumpulan ini yang meliputi :
a.       Pembudidaya ikan ------------------------------------------------------------------------------------
b.      Pedagang, Pengolah dan pemasar ikan--------------------------------------------------------------
2.      Keanggotaan berakhir apabila:
a.       Tidak memenuhi kriteria salah satu dalam ayat 1 pasal ini---------------------------------------
b.      Meninggal dunia, dan----------------------------------------------------------------------------------
c.       Sudah tidak pro aktif untuk memenuhi peraturan yang telah ditetapkan-----------------------
Pasal 8
1.     Setiap anggota berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2.     Setiap anggota wajib menjaga dan melestarikan air sungai, kolam, laut atau biota laut serta lingkungan sumber daya lainnya, membayar iuran dan mematuhi segala ketentuan yang sudah ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga----------------------------------------------------------------------
3.    Hhal hal lain yang belum diatur dalam pasal ini akan diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RAPAT ANGGOTA
Pasal 9
1. Rapat anggota merupakan keputusan tertinggi dalam menentukan kepentingan dan keberadaan perkumpulan ini------------------------------------------------------------------------------------------------------
2.   Ketentuan dalam ayat 1 pasal ini diatur lebih lanjut dalam anggaran tumah tangga kelembagaan ini-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEPENGURUSAN
Pasal 10
1.  Pengurus perkumpulan ini dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota dengan masa jabatan pengurus yang diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga kelembagaan ini--------------------------
2.  Kepengurusan perkumpulan ini dibentuk atas kesepakatan masyarakat dan atau berdasarkan kebutuhan akan peran serta masyarakat pembudidaya dan nelayan------------------------------------------
3.      Syarat syarat untuk dipilih dan atau diangkat sebagai anggota pengurus adalah:
a.       Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa------------------------------------------------------------
b.      Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945---------------------------------------------------
c.       Berkelakuan baik, jujur, adil, cerdasdan berwibawa----------------------------------------------
d.      Tidak pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam organisasi terlarang-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e.       Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan pasti-------------------------------------------------------------------------------------------
f.       Tidak sedang menjalani tindak pidana / penjara sekurang kurangnya 5 (lima) tahun---------
g.       Anggota nelayan bertempat tinggal di desa wilayah perkumpulan ini--------------------------
h.      Sekurang kurangnya dapat membaca dan menulis huruf latin-----------------------------------
4.      Susunan anggota pengurus kelembagaan ini sekurang kurangnya terdiri dari :
a.       Ketua merangkap anggota----------------------------------------------------------------------------
b.      Sekretaris merangkap anggota------------------------------------------------------------------------
c.       Bendahara merangkap anggota----------------------------------------------------------------------
d.      Ketua seksi seksi merangkap anggota---------------------------------------------------------------
5.      Tiap pengurus berhak :
a.       Memilih dan dipilih------------------------------------------------------------------------------------
b.      Mempunyai hak bicara dan menyampaikan pendapat--------------------------------------------
c.  Menerima imbalan dan atau jasa pekerjaan pengelola perkumpulan ini berdasarkan keputusan rapat anggota dan rapat pengurus--------------------------------------------------------
6.      Tiap anggota berkewajiban untuk :
a.       Menyusun rencana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga--------------------------------
b.      Membuat rencana kerja dan anggaran biaya untuk kegiatan kerja yang berkaitan dengan kewenangan pengelola usaha budidaya ikan, pengembangan usaha petani dan nelayan diwilayah kerja perkumpulan ini----------------------------------------------------------------------
c.       Melaksanakan tugas tugas yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kelembagaan ini dengan penuh rasa tanggung jawab bersama anggota--------
d.      Menyelenggarakan rapat rapat musyawarah anggota baik secara insidentil naupun yang rutin dengan perkembangan dan kebutuhan--------------------------------------------------------
e.       Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan dinas / intansi terkait---------------------------
f.       Menyampaikan informasi tentang peraturan dan perundang undangan yang berkaitan dengan perkumpulan ini baik yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pemerintah desa / kelurahan----------------------------------------------------------------
g.       Dalam terjadi tuntutan hukum pengurus wajib melaporkan kejadian perkaranya kepada pemerintah / dinas instansi terkait selaku ketua perkumpulan------------------------------------
7.      Kepengurusan berakhir apabila :
a.       Tidak lagi memenuhi kriteria salah satu pasal 6 ayat 1-------------------------------------------
b.      Wafat, atau---------------------------------------------------------------------------------------------
c.       Sudah tidak pro aktif untuk memenuhi peraturan yang telah ditetapkan----------------------

PEMBIAYAAN
Pasal 11
1.   Segala kegiatan yang dilaksanakan oleh perkumpulan ini baik untuk keperluan pendayagunaan air sungai, pemeliharaan, atau sarana untuk kegiatan peningkatan usaha budidaya dan lainnya dibiayai oleh perkumpulan----------------------------------------------------------------------------------------------------
2.      Sumber daya perkumpulan ini terdiri dari :
a.       Iuran anggota-------------------------------------------------------------------------------------------
b.      Sumbangan atau bantuan dari pemerintah dan pihak lain yang sifatnya tidak mengikat-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c.       Usaha usaha lain yang sah menurut hukum--------------------------------------------------------

PEMBINAAN
Pasal 12
Pembinaan terhadap perkumpulan ini merupakan tugas dan wewenang dari dinas dan instasi terkait mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat pemerintah desa / kelurahan. Pembinaan dilapangan dilaksanakan oleh Kepala Desa / Kelurahan yang bersangkutan dengan dibantu oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas Kelautan dan Perikanan, tenaga pendamping masyarakat atau oleh pegawai UPT Dinas Kelautan dan Perikanan.
Pasal 13
Perubahan anggaran dasar ini dapat dilaksanakan oleh rapat anggota sesudah mendapat persetujuan dari sekurang kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari  seluruh anggota. Hal hal lain yang tidak cukup diatur dalam anggaran dasar, dalam anggaran rumah tangga atau dalam rapat anggota, diputuskan / ditetapkan oleh badan pengurus. Menyimpang dari ketentuan pasal 9 (sembilan) untuk pertama kali susunan pengurus badan perkumpulan sesuai berita secara tersebut diatas ditetapkan sebagai berikut:
1.      Nama                   : SOLIHIN
Umur                   :      Tahun
Alamat                 : Kp. Babakan Jati Desa Panimbangjaya Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
                             (sebagai Ketua)

2.      Nama                   : SUWANDI
Umur                   :      Tahun
Alamat                 : Kp. Pahlawan  Desa Panimbangjaya Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
                             (sebagai Sekretaris)

3.      Nama                   : A M I N
Umur                   :      Tahun
Alamat                 : Kp. Babakan Jati  Desa Panimbangjaya Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
                             (sebagai Bendahara)

Pengankatan badan pengurus tersebut tersebut telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan dan telah disahkan dalam rapat anggota yang pertama kali diadakan oleh Kelompok Budidaya Ikan “HIKMAH ALAM”
            SOLIHIN                                 : …………………….
            SUWANDI                              : ………6.000……...
            A M I N                                   : …………………….

            Ditetapkan di                           : Panimbangjaya
            Tanggal                                    : 19 Agustus 2015

by : Azis Azhari 

                                                                                                                        

Contoh Isi Proposal Pengajuan Usaha Budidaya Ikan Lele



A.      Latar Belakang

Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera merupakan upaya menyeluruh dan terpadu yang dilaksanakan oleh unsur-unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kualitas keluarga 
agar tercapainya kondisi keluarga sejahtera, yaitu keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.

Salah satu upaya  dalam mewujudkan keluarga sejahtera adalah dengan mengembangkan usaha ekonomi dan menumbuhkan serta memupuk jiwa kewirausahaan khususnya masyarakat nelayan, petani maupun masyarakat ekonomi menengah kebawah. Sebab keterbelakangan sosial ekonomi adalah permasalahan pokok yang harus dipecahkan secara serius. Agar minat / gairah berwirausaha masyarakat di lingkungan Kabupaten Pandeglang dapat tumbuh dan berkembang tentu dibutuhkan pemikiran dan tindaklanjut dari Pemerintah terkait.

Usaha di bidang perikanan dalam hal ini perikanan budidaya saat ini dapat dijadikan usaha andalan dan juga sebagai usahah alternatfe bagi nelayan jikalau nelayan tersebut sedang tidak melaut dikarenakan sedang musim angin barat maupun rusaknya alat tangkap.  Kelompok Usaha Kecil adalah salah satu dari sekian diantara pelaku usaha kecil yang perlu dikembangkan, sebab kapasitasnya kecil mampu menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Pandeglang. Namun demikian, kendala yang dihadapi masyarakat untuk mengembangkan usahanya adalah berkaitan dengan sisi permodalan. Oleh sebab itu, Pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan perlu memberikan dukungan penuh melalui program programnya  kepada pelaku usaha khususnya kepada kami pelaku usaha perikanan kecil yang memiliki modal pas-pasan.

  1. Dasar Pengajuan
Semangat berwirausaha dari masyarakat Kabupaten Pandeglang dibidang perikanan  dibidang budiddaya ikan  yang berkah sesuai dengan motto Kabupaten Pandeglang.  Oleh sebab itu, para usaha kecil yang ada dalam wadah Kelompok “hikmah alam” Yang terletak di Kp. Babakan Jati Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten pandeglang Provinsi Banten ini  merupakan tumpuan harapan hidup kami yang tengah berupaya untuk memajukan dan mengembangkan usahanya.
  1. Misi
-       Meningkatkan peran serta dalam pembangunan sosial ekonomi di Kabupaten Pandeglang
-      Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap penangananpengangguran dan kemiskinan.
-       Pemberdayaan petani dan Nelayan

  1. Visi
- Mengembangkan usaha di bidang budidaya ikan  sebagai wadah untuk mensejahterakan anggota keluarga khususnya dan masyarakat Pandeglang  pada umumnya.
-    Memajukan dan mengembangkan usaha sesuai potensi yang ada sehingga dapat dan mampu meningkatkan taraf hidup bagi anggota dan keluarga maupun masyarakat nelayan  Kabupaten pandeglang.


  1. Pencapaian Target
Target pemasaran kami meliputi beberapa kota yang ada di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta dan tak menutup kemungkinan pasar ekport. Kami berharap dengan adanya bantuan permodalan dari pemerintah target pemasaran kami mampu menjangkau wilayah tersebut. Pokdakan hikmah alam menargetkan produksi sekitar 15.000 kg Pertahun.
  1. Potensi Usaha
-          Strengths (kekuatan)
-          Letak geografis Kecamatan Panimbang sangat memungkinkan untuk mengembangkan budidaya ikan lele dengan metode menggunakan polibeg / terpal dan kolam disamping kondisi air  yang mendukung, dekat dengan sumber air ditambah pula dengan ketersedianya bahan pakan karena didukung dengan adanya 3 (tiga) Tempat Pelelangan Ikan (TPI)  yakni TPI Panimbang, TPI Citereup, dan TPI Sidamukti.
-          Weakness (kelemahan)
Yang paling berpengaruh dalam usaha budidaya ikan lele  adalah banyaknya kebutuhan pakan dan kurangnya  ketersediaan bibit ikan, sehingga usaha ini perlu didorong dan dibantu  oleh pemerintah agar target produksi benar benar bisa tercapai
-          Opportunity (peluang)
Peluang Usaha budidaya ikan lele dengan metode polibeg / terpal dan kolam  ini sangat menjanjikan keuntungan, karena permintaan yang sangat tinggi ditambah harga yang cukup varaiatif  untuk ikan lele ini. Dan yang paling menjajnjikan adalah potensi untuk pasar lokal yang terbuka lebar. Selain relatif mudah dalam proses pembesarannya,. Usaha ini menyerap banyak tenaga kerja,  ini merupakan potensi yang bernilai ekonomi bagi siapapun yang ingin terjun dalam usaha ini, modal usaha yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini tidak terlalu besar, usaha ini cukup dilakukan dengan managemen yang sederhana. Dengan Keuletan, kesabaran dan kedisiplinan usaha ini pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.
-          Threats (ancaman)
Resiko usaha budidaya ikan ini adalah faktor alam dan faktor manusia, faktor alam dimanana ketika terjadi musim hujan, banyak kolam  yang rusak karena banjir tetapi hal ini dapat diantisipasi dengan menempatkan kolam / polibek  pada tempat yang tinggi dan terlindung dari banjir , untuk desa Panimbanngjaya Kecamatan Panimbang daerah yang cocok untuk penempatan usaha ini adalah derah Kampung  Babakan jati dan Kampung Huni. Faktor manusia adalah sering terjadinya tindakan pengrusakan dan pencurian yang disengaja maupun yang tidak disengaja tapi hal ini bisa diantisipasi dengan mengadakan rumah jaga dan harus ada kerjasama dengan pihak pemuda setempat dan pihak keamanan.





 G.     PENUTUP
Proposal pengajuan usaha Budidaya Ikan air tawar ini adalah sebuah usulan dari kami sebagai petani dan nelayan kecil yang ingin mengembangkan usaha dibidang perikanan  budidaya yang sangat prosfektif sekali untuk dikembangkan diwilayah Kecamatan Panimbang, dimana potensi alam yang melimpah dan mendukung harus kita mamfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan kita bersama. Kami selaku pengurus Kelompok Budidaya Ikan hikmah alam mohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penyusunan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, kriktik saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak. Semoga program usaha budidaya ikan lele ini membawa mamfaat bagi kita semuanya, Amin….

Monday, January 25, 2016

FISHERIES BANTEN INDONESIA, AN INVESTMENT FOR YOU



Joko Widodo the current government is trying to develop the potential in the maritime field, where the waters of Indonesia's vast and untapped, and certainly not all of them are still in need of businesses, especially in the field of fisheries. and District Panimbang Pandeglang Banten Province is one of the largest fishery producer in Banten both capture fisheries, aquaculture and fishery products other processed products (info: azisazhari1@gmail.com)

Below is an essay that describes the potential of marine resources in the province of Banten.


CHAPTER 1

PRELIMINARY



Banten is a very strategic area in view of the location of the regions bordering the national capital and also as a gateway bridge between Java and Sumatra. With an area of ​​8800.83 km2 and the coastline of 517.42 km, Banten has the potential of marine resources and fisheries are quite large. The potential of fisheries resources in Banten is currently only used 117 170 tonnes / year, while the sustainable potential in the waters of the Java Sea amounted to 847 500 tonnes and 656 000 tonnes of ocean Indonesia.

One of the coastal areas in Banten considerable potential in exploiting marine resources and coastal namely the west coast region Pandeglang. Coastal and marine resources, is one of the basic capital construction Pandeglang this time, in addition to natural resource land. Land natural resources such as oil and gas and certain minerals, diminishing as a result of exploitation that took place long ago. In the oceans contained a very large source of food that fish and seaweed. Other marine resources is offshore mineral that plays an important role in energy supply, as well as many more potential biological and non biological resources other sea so that the role of coastal and marine resources is increasingly important to stimulate economic growth and community needs.

Pandeglang with the area of ​​2.75 thousand km2 divided into 13 districts with a population of about 1.13 million people, of which only 5.22 thousand fishermen or fishing spread across eight coastal areas of western and southern parts Pandeglang, including districts Labuan, Carita, Sukanegara, Panimbang, Citeurep, Wells (Ujung Kulon), Tamanjaya, and Sidamukti with marine fish production amounted to 23.61 thousand tons per year (BPS, 2006). Pandeglang shoreline position is facing the Sunda Strait to approximately 182.8 km long coast, and overlooking the ocean Indonesia approximately 47.2 km. Wealth of natural marine and coastal resources owned Pandeglang district, among others in the form of fishery resources, biological resources such as mangroves (mangroves), coral reefs, seagrass beds, as well as mineral resources such as petroleum and natural gas (which is still in the research) including minerals Other high economic value. A number of marine potential that can be developed including farmed fish of the sea (gulf), snapper, grouper, tuna and shrimp (sea catching), tiger shrimp, red tilapia and tilapia gift (aquaculture, carp and tilapia (cultivation of floating net).

In addition to the natural wealth of marine, coastal communities Pandeglang also take advantage of the sea as the cultivation of shellfish, especially mussels. Shellfish is living marine resources that are readily available in Pandeglang Regency waters, these organisms can be cultivated and environmentally friendly partly because the process does not require the cultivation of feed. Green mussel (Perna viridis) is one type of shellfish that is very popular with the public, shellfish also has economic value both for domestic needs and export.

With the characteristics of coastal areas as above, then the optimal utilization of coastal resources and sustainable can only be realized if the management is done in an integrated manner, applying the principles of sustainable development and pembangunnan approach carefully.











CHAPTER II

POTENTIAL FOR COASTAL AND MARINE AREAS



2.1. Coastal Ecosystems

The western coast facing the Sunda Strait and coastal area facing the ocean Indonesia each have characteristics that are not much different. Coastal areas facing the Sunda Strait rarely overgrown with mangrove forests, but often found coral reefs, because it has a rocky and sandy typology. Likewise, coastal areas overlooking the ocean Indonesia, except the coastal region which is the Ujung Kulon National Parks, still overgrown with mangrove forests, seagrass and seaweed.

a. Mangrove forest

Mangrove is a coastal vegetation that can grow well in tropical and subtropical environments. The mangrove forest is a complex ecosystem and unstable. Mangrove growth area is an ecosystem-specific, this is caused by the process of biota (flora and fauna) that are interconnected both on land and at sea.

Mangrove species most common in coastal areas Pandeglang approximately 1761.39 hectares (data SDKP Banten) is paddy-rice (Lumnitzera racemosa), fires (Avicena Spp), Mangrove-mangrove (Rhizophora), Bogem (Sonneratia Alba), Pedada (Bruguiera spp), Nypa Fructicans and Pakis Swamp (Acrostichum Aureum) in brackish river estuaries. Extensive mangrove forests are on the path along the north side of the ground Genting extends to the north along the coast to the River Cikalong and Legon Lentah Panaitan Island. Above the northwest island Handeuleum and the two small islands in the south near the island of swamp forest Nypha Handeuleum there are not so extensive, also in estuaries Cijungkulon and Cigenter encountered on the North Coast of Ujung Kulon. Mangrove forests are also found on small islands like Pamagangan, boboko, Peucang Panaitan, Deli and Tinjil.

b. Seaweed

Seaweed (Seaweed) is one of the Indonesian export commodities to supply the international market. Seaweeds are traded is a multicellular algae and macro in the taxonomy classified into divisio Thalophyta. This Divisio has four major classes, namely Rhodophyceae (red algae), Phaeophyceae (brown algae), Chlorophyceae (green algae) and Cyanophyceae (algae biruhijau). Four classes are differentiated based pigment and chlorophyll content.

Rhodophyceae generally red, brown, indigo and even green and contain pigment cells fikoeritin. Phaeophyceae generally brownish yellow because the cells containing chlorophyll a and c. Clhorophyceae generally green because the cells containing chlorophyll a and b with little carotene.

The distribution of the types of seaweed in the water is determined by the habitat suitability. Umumya sea grass habitat is on reef flats and attached to the substrate hard objects such as sand, rocks, pieces of dead coral or shells. In accordance with the coral reef environment, where the seaweed grows mostly away from the river mouth.

The types of seaweed found in the waters, among others from the clan Euchema and Hypnea (producer Keraginan), Gracilaria and Gelidium (producer order) belong to a class Rhodophyceae and Sargassum and Turbinaria (producer of alginate) which is a class Phaeophyceae.

Seaweed in natural conditions in Pandeglang only found on the island Liwungan. However, coastal areas of Pandeglang, particularly small islands are rocky and there are many coral reefs is a potential for seaweed farming, including the island Popole, Oar, wells, Omang, Mangir, Deli, Tinjil, and Badul.


c. Seagrass

Seagrass (seagras) is a flowering plant that is already fully adapt to life under the sea level. Seagrass live in shallow waters rather sandy, often also found in the coral reef ecosystem. Seagrass grows tall, thin leaf shaped like a ribbon and sweet roots.

Seagrass beds are often found on islands Pamagangan, boboko, Handeuleum, Peucang, and Panaitan, Pandeglang area of ​​1139.22 ha.

d. Coral reefs

Coral reefs are unique maritime ecosystem, a complex and distinctive, found in tropical and subtropical regions, formed by the coral animal communities for hundreds of years. In geomorphological, coral reefs can be shaped edge (fringing reef), barrier reefs (barrier reef) and coral ring (atoll), as well as flat coral / takat (reef platforms / patch reef)

Form coral reefs, usually in very shallow sea areas, and in general on the beach and near the beach. Coral reefs in Pandeglang area of ​​1,315 hectares, but 543 hectares or 41.29% damaged. The distribution of coral reefs found in the archipelago or small islands with relatively low rainfall, or large island beaches are far from the mouth of the river delta and muddy beach. Coral reefs are often found in coastal areas of Ujung Kulon (33 species of coral) and some coastal areas in small islands such as Pamagangan, boboko, Handeuleum, Peucang, Panaitan and Badul.

2.2. Utilization of Marine Ecosystems

- Mangrove. The benefits and functions of mangrove ecosystem is a habitat that is important as a spawning site and proper care of various types of fish, shrimp and other organisms as well as a habitat for various species of birds, mammals and reptiles.

In addition, mangrove forest ecosystem is one of the few ecosystems that have high productivity as the primary productivity of the rain forests and coral reefs. Besides the direct benefits of mangrove forests that can be felt by humans is wood mangrove trees that can be used as building materials, firewood, charcoal material, pulp material. Mangrove forests serve as wave energy absorbers and retention rate of abrasion even as sedimentation material trappers.

- Seaweed. There are 61 species from 27 genera that have been used for food and industrial raw materials as well as 21 species from 12 genera are used for traditional medicine. It has long been people use natural sea grass communities to be harvested and sold. Due to the high intensity of harvesting the seaweed production of natural progressively reduced.

Seaweeds are classified based on the chemical content of seaweed Agarofit is a group of producers that, Karagenofit group producing carrageenan seaweed, seaweed producer group Alginofit alginate. The use of seaweed in Pandeglang is still very low and needs to be developed to obtain additional income for coastal communities.

Seagrass -Padang. The main function of seagrass is able to stabilize the seabed, trap sediments, food for species other biota, the growth of various marine habitats, growing algae and algae is a food fish, and can be used as food and fertilizer materials, eg type of Samo-Samo ( Enhalus acoroides). Seagrass beds are often found in marine waters between mangrove forests and coral reefs.

-Coral reefs. The benefits and functions of the coral reefs are contributing to the fishery in three ways, namely, fishing directly above the reef, fishing shallow coastal waters that have the support of the food chain, the cycle of life and productivity of coral reef and offshore fishing.


For humans reef useful as a natural resource that can be utilized as a warehouse of food, drug and cosmetic ingredients, tourist sites and sports and in the field of science as an object of study and research. For other organisms, coral reefs are the marine ecosystem in the function has a unique habitat, communities and symbiotic colony of various marine organisms, both flora and fauna. To an island, coral reefs also serve as protection from the threat of coastal erosion and degradation.

2.3. Utilization Potential of Coastal and Marine

Coastal and marine areas Pandeglang is a potential for the economy of coastal communities and government Pandeglang. Several potential of marine and coastal areas that have been exploited for a long time including capture fisheries and aquaculture shellfish, while the potential for coastal areas that have not been used optimally include shrimp farming, seaweed and milkfish high economic value and have a wide market in the country and overseas.

2.3.1. Fisheries

Utilization of marine products into commodity Pandeglang karapu including fishing, snapper, tuna and shrimp. Marine fishery production ready to be processed during 2006 reached 23.61 thousand tons (data BPS), which used to be consumed fresh, salted, dipindang and others. Although marine biota Pandeglang district has the potential of tuna and tuna, but utilization is not optimal.

2.3.2. Green Shellfish Aquaculture

Green mussel cultivation developed in the district Panimbang and Citereup Pandeglang. In view of the abundance of the resource potential of the green mussel and easily cultivated and relatively simple model, the cultivation of mussels become one menyedikan efforts in employment, increase income and nutrition or cheap animal protein. It is very helpful for increasing fish production in general.

Shellfish is living marine resources that are readily available in coastal waters Pandeglang, biota, is easily cultivated and environmentally friendly partly because the process does not require the cultivation of feed. Green mussel (Perna viridis) is one type of shellfish that is very popular with the public. Shells of this type also have economic value both for domestic needs and for export.

Cultivation of green mussel (Perna viridis) have the potential for profitable business and a great opportunity to be exported because it has a high selling price, if it runs a synergy between the sustainability of products, product quality control and selection conditions of the products high value, then the product oyster in Pandeglang can penetrate the Asian market and the EU, advantages of green mussel farming is no feeding and deadly disease.

Usually when the local market demand increases, the cultivation of mussels increasingly intensified. Green mussel processing activities generate solid waste is high enough. The large amount of solid waste generated green shells, serious efforts are needed to address in order to be beneficial and reduce the negative impact on human health and the environment. During this time in the form of solid waste clam shell is only used as a wall decoration materials, handicrafts, or even as a mixture of animal feed. Waste treatment is of course not have a great added value because it is still limited in terms of price and quantity of production. Efforts to diversify the utilization of waste in the form of human food products which are formulated in the form of flour as a source of natural calcium fortification and applied as an ingredient in a product crackers.

Agency for Marine and Fisheries Research (BRKP) and the Center for Marine Aquaculture (BBL) has developed oyster farming in the waters Panimbang Pandeglang area of ​​2316.5 hectares. Pandeglang green shells in coastal waters and unspoiled match at all, compared with the waters of Jakarta Bay polluted industrial waste. Importing countries will pass the green mussel exports from Pandeglang, because the area is free of pollution.

2.4. Biological Resource Management Policy

To preserve biological resources it needs integrated management policy between the government, public and private, including:

1. Promote the preservation, protection and improvement of the condition of ecosystems (coral reefs, sea grass, seagrass, and mangrove)

2. Improve cooperative relationships between institutions to be able to draw up and implement programs for ecosystem management.

3. Develop spatial planning and management of coastal and marine areas to maintain the sustainability of the ecosystem.

4. Enhancing cooperation, coordination and partnerships between government and local governments and communities in decisions about ecosystem management.

5. Improving the welfare of coastal communities through the development of economic activity.

6. Developing science and technology, research, information systems, education and training in the management of ecosystems.

7. Digging and increase funding for ecosystem management.


While the strategy of economic development of marine and territories pessir undertaken to improve the lives of coastal communities include:

1. Optimization of shellfish aquaculture centers.

2. Use of a long coastline for aquaculture shrimps, milkfish and seaweed.

3. Increase the productivity of marine fish catches.

4. The development of algae cultivation.

5. Expand the marine commodity markets.

6. Building a marine commodity processing industry.

7. intensive program of planting of mangrove trees.



CHAPTER III

COVER


From the description of the potential of coastal areas and marine in Pandeglang, it can be concluded that:

1. Pandeglang had a fairly extensive coastal areas along the 230 km, of which 182.8 km facing the Sunda Strait and along the 47.2 km facing the Indonesian Ocean.

2. Pandeglang divided into eight coastal areas, including Labuan, Carita, Sukanegara, Panimbang, Citeurep, Wells (Ujung Kulon), Tamanjaya, and Sidamukti with marine fish production average of 23.61 thousand tons per year.

3. A number of marine potential that can be developed including farmed fish of the sea (gulf), snapper, grouper, tuna and shrimp (sea catching), tiger shrimp, red tilapia and tilapia gift (aquaculture, carp and tilapia (aquaculture nets floating) ,

4. To support the potential of marine and coastal areas, then the sustainability of marine ecosystems is needed. Preservation of natural mangrove forests and seagrass are still often found in Ujung Kulon, as well as coral reef area of ​​1,315 km2 in the western and southern coast of Pandeglang. Likewise seaweed enough to play a role in the marine ecosystem in coastal areas is pretty much on the coastal islands west Pandeglang.

5. One of the efforts to improve the economy of coastal communities in Pandeglang, by developing the cultivation of mussels (Perna Viridis) quality and free of pollution.

6. The need for environmental management to preserve the integrity of coral reefs, seagrass plants, seaweed and development of mangrove forests around coastal areas throughout the year further reduced, as a result of human damage. Destruction of coral reefs and mangrove forests may lead to decline in the production of fish and other biota.


BIBLIOGRAPHY



1. ---------- (2007), Pandeglang in Figures 2007, BPS

2. Komaat, Joy (2007), The Importance of Spatial Management of Coastal Areas and Small Islands

3. ----------- (2005) Biodiversity Management Synchronization, BLPHD

4. Setiawan, Asep (2006), Development Masterplan Banten

5. ----------- (2007), Potential of Marine and Fisheries, KPDE

6. ---------- (2007) Natural Resources and Environment, KPDE

7. ---------- (2005) Green Shellfish From Jakarta Bay Not Eligible Consumed, Kapanlagi.com

8. ----------- (2007) Green Shellfish Aquaculture Development, BKPMD

9. Wahyuni, Mita, Dr. (2007) Crackers High Calcium: Repair Value Added Waste Scallop Shells Green Through Appropriate Technology Applications

10. ---------- (2006), Bantam: Sentra oyster cultivation in Indonesia, Banten Info

11. ----------- (2005), Ecosystem Type Ujung Kulon, Ujung-kulon.net

Labels

Budaya ( 6 ) Indonesia ( 21 ) Kesehatan ( 11 ) Naskah ( 4 ) Perikanan ( 14 ) Politik ( 1 ) Renungan ( 1 ) Sekilas Info ( 30 ) Usaha ( 11 ) Wisata ( 8 )

Populer Bulan Ini